Ditulis oleh : Indah Tasya Nabila
Tangga : 15 September 2023
Perkembangan industri kosmetik saat ini telah berkembang pesat, salah satu tren yang semakin populer adalah produk kosmetik berbahan dasar organik dan produk kimia sintetis. Kosmetik berbahan dasar organik sudah pasti berasal dari tumbuhan bahan-bahan alami yang di budidaya kan pula secara organik tanpa menggunakan pestisida, kimia, atau bahan sintetis lainnya. Sedangkan kosmetik berbahan dasar kimia sintetis mengandung bahan-bahan alami namun masih mengandung atau menggunakan bahan kimia. Kosmetik berbahan dasar organik dan kimia sintetis tentu terdapat manfaatnya bagi kulit, namun bahan dasar organik tentu akan lebih aman digunakan dalam jangka panjang bagi kulit.
Penggunaan produk kosmetik organik memiliki kemungkinan risiko alergi dan iritasi yang lebih rendah karena mengandung bahan yang ramah terhadap kulit dan lingkungan. Penggunaan produk kosmetik berbahan dasar organik juga dapat membantu melestarikan dan tidak meninggalkan dampak buruk pada lingkungan karena bahan yang bebas dari pestisida dan pupuk beracun. Penggunaan kosmetik bahan kimia sintetis jika digunakan dalam jangka waktu panjang dapat menempel pada tingkat sel kulit dan menyebabkan masalah kulit seperti iritasi. Selain itu penggunaan kosmetik berbahan kimia sintetis dapat menimbulkan berbagai efek samping terutama bagi orang yang memiliki kulit sensitif. Produk kosmetik kimia sintetis ini mengandung hash chemical yang berbahaya bagi tubuh maupun lingkungan.
Adanya kekhawatiran-kekhawatiran mengenai keamanan jangka panjang bagi kulit dari penggunaan produk kosmetik sehingga produk Nectars dapat sebagai solusi karena memiliki bahan dasar organik dan natural sehingga aman digunakan dan mendukung dalam melestarikan lingkungan. Bahan dasar yang digunakan untuk produk Nectars sudah dipastikan ramah lingkungan dan aman digunakan dalam jangka panjang dalam merawat kulit.
Referensi :
Emerald M, Emerald A, Emerald L, Kumar V. 2016. Perspective of natural products in skincare. Pharmacy & Pharmacology International Journal. 4(3): 1-4